Ada 4 tingkatan untuk mengukur kesuksesan sebuah ERP.
– Kelas A –
Digunakan secara efektif dan menyeluruh pada perusahaan, menghasilkan perbaikan-perbaikan yang signifikan dalam pelayanan pelanggan, produktivitas dan biaya.
– Kelas B –
Didukung oleh manajemen puncak, digunakan oleh manajemen lini tengah dalam menghasilkan perbaikan kualitas yang terukur.
– Kelas C –
Digunakan oleh bagian tertentu dari perusahaan. Tidak semua bagian menggunakannya karena kurangnya koneksi antara satu modul dengan modul lain.
– Kelas D –
Informasi yang tidak akurat dan tidak dimengerti oleh para pengguna, memberikan bantuan yang sangat sedikit dalam menjalankan bisnis.
Selain itu, untuk mengukur tingkat kegagalan ada 5 tingkat:
– Corresponding Failure –
Kegagalan sistem memenuhi objektif perancangan.
– Process Failure –
kegagalan sistem memenuhi budget dan jadwal.
– Interaction Failure –
Kegagalan sistem karena sistem tidak dipakai oleh user meskipun sudah sesuai budget dan jadwal
– Expectation Failure –
Kegagalan sistem karena tidak sesuai dengan harapan para stakeholders.
– Strategic/Competition Failure –
Kegagalan sistem karena tidak membantu bisnis perusahaan untuk bersaing dengan kompetitor walaupun segalanya sudah sesuai dengan rencana dan harapan.